Jumat, 02 November 2012

Metode Ilmiah dan Implementasinya dalam Pengembangan Ilmu

Metode Ilmiah dan Implementasinya dalam Pengembangan Ilmu

Metode ilmiah merupakan cara dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah. Dengan perkataan lain, pengetahuan yang diperoleh dengan mempergunakan metode ilmiah dapat digolongkan menjadi pengetahuan yang bersifat ilmiah atau disingkat menjadi pengetahuan ilmiah atau ilmu. Metode ilmiah merupakan sintesis antara berpikir rasional dan bertumpu pada empiris. Kedua cara ini tercermin dalam berbagai langkah yang terdapat dalam proses kegiatan ilmiah.
Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ilmiah memiliki cirri-ciri diantaranya Obyektif, Metodik, Sistematik, berlaku umum. Adapun langkah-langkah metode ilmiah dapat dideskripsikan sebagai berikut : (1). Penentuan dan perumusan masalah, (2). Penyusunan kerangka berpikir, (3). Pengajuan hipotesis, (4). Pengujian hipotesis, (5). Penarikan kesimpulan. Keseluruhan langkah tersebut harus ditempuh melalui urutan yang sistematis karena langkah yang satu merupakan landasan bagi langkah berikutnya.
Ada tiga teori kebenaran dalam berpikir ilmiah yaitu teori Koherensi, Korespondensi dan Pragmatisme. Ilmu-ilmu kealaman (sains) pada umumnya menuntut kebenaran korespondensi karena fakta-fakta objektif sangat dituntut dalam pembuktian terhadap setiap proposisi atau pernyataan (statement). Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu kemanusiaan, ilmu-ilmu sosial, dan matematika. Ilmu-ilmu tersebut menuntut konsistensi dan koherensi di antara proposisi-proposisi sehingga pembenaran bagi ilmu-ilmu itu mengikuti teori kebenaran koherensi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar